Kadal Bertanduk: Mengenal Lebih Dekat Keunikan Reptil Penghuni Gurun Amerika

al bertanduk adalah kelompok kadal bertanduk yang unik dan menarik, endemik di wilayah daratan gersang Amerika Serikat dan Meksiko. Dikenal dengan penampilannya yang khas, yaitu adanya tanduk-tanduk kecil di kepala dan duri-duri di sekujur tubuhnya, kadal bertanduk telah mengembangkan berbagai adaptasi luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan gurun yang keras. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai karakteristik fisik, perilaku pertahanan yang menakjubkan, dan habitat alami dari kadal bertanduk.

Salah satu ciri paling mencolok dari kadal adalah adanya tanduk-tanduk yang merupakan perpanjangan dari tulang tengkorak mereka. Jumlah dan ukuran tanduk bervariasi antar spesies. Selain tanduk, tubuh mereka juga ditutupi oleh duri-duri yang berfungsi sebagai kamuflase dan perlindungan dari predator. Ketika merasa terancam, beberapa spesies kadal memiliki kemampuan unik untuk menyemprotkan darah dari sudut mata mereka ke arah predator. Perilaku defensif yang mengejutkan ini dapat membingungkan atau bahkan membuat predator enggan untuk menyerang. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Texas Parks and Wildlife Department pada tanggal 10 Maret 2025, semprotan darah ini mengandung zat kimia yang tidak enak bagi sebagian predator seperti anjing hutan dan kucing domestik.

Habitat alami kadal adalah wilayah gurun dan semi-gurun di Amerika Serikat bagian barat daya dan Meksiko. Mereka sering ditemukan di area dengan tanah berpasir atau berbatu, dan vegetasi yang jarang. Makanan utama mereka adalah semut, terutama semut pemanen. Mereka memiliki adaptasi khusus pada lidahnya untuk menangkap semut dalam jumlah besar. Aktivitas mereka biasanya terjadi pada siang hari saat suhu tidak terlalu ekstrem. Catatan dari para ahli di Arizona-Sonora Desert Museum pada tanggal 5 Mei 2024 menunjukkan bahwa beberapa spesies kadal bertanduk juga memakan serangga lain dan tumbuh-tumbuhan kecil.

Meskipun memiliki mekanisme pertahanan yang unik, populasi kadal bertanduk di alam liar menghadapi berbagai ancaman, termasuk hilangnya habitat akibat pembangunan, penggunaan pestisida yang mengurangi populasi semut, dan perdagangan ilegal hewan peliharaan. Upaya konservasi yang fokus pada perlindungan habitat alami, pengendalian penggunaan pestisida, dan penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup kadal bertanduk. Keunikan fisik dan perilaku pertahanan yang menakjubkan menjadikan kadal bertanduk sebagai salah satu ikon satwa liar gurun Amerika yang patut untuk terus dilindungi dan dipelajari.